KEDIRI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri bekerjasama dengan Dekranasda Kabupaten Kediri mengadakan lomba desain batik khas Kabupaten Kediri tahun 2021. Sekaligus penyerahan penghargaan bagi para pemenang desain batik diberikan oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Kediri Eriani Annisa Himawan berlangsung di Pendopo Panjalu Jayati Kabupaten Kediri, Selasa (28/12/2021)
Pemkab Kediri bekerjasama dengan Dekranasda Kabupaten Kediri telah mengadakan lomba desain batik khas Kabupaten Kediri yang bertujuan untuk menampilkan batik khas dari Kabupaten Kediri.
Baca juga:
Gowes Ala Distamhut DKI Jadi Sorotan FWJ
|
Dengan ajang ini Kabupaten Kediri betul-betul menjadi icon batik di wilayah Kabupaten Kediri, baik di tingkat Nasional maupun Internasional
Masyarakat Kabupaten Kediri terlihat sangat antusias mengikuti desain batik, setelah melalui proses penilaian dan para pemenang lomba ini akan menjadi kebanggaan Kabupaten Kediri dan memiliki nilai ekonomis bagi para pelaku usaha.
Kriteria penilaian lomba desain ini, yaitu, komposisi motif, keunikan, artistik, kreatifitas, original dan keharmonisan antara tema sumber ide dan motif yang tidak terlepas dari budaya dan sejarah Kabupaten Kediri.
Eriani Annisa Himawan selaku Ketua Dekranasda Kabupaten Kediri mengatakan, bahwa dengan digelarnya lomba design batik khas Kabupaten Kediri ini baru kali ini terlihat bagus-bagus karya peserta.
"Lomba ini digelar supaya Kabupaten Kediri memiliki icon batik karena selama ini belum ada yang dipatenkan batiknya, " ucap Mbak Chica sapaan akrab istri Bupati Kediri ini.
Menurutnya, dari para peserta desain yang meraih juara akan diperkenalkan kepada warga Kabupaten Kediri dan dalam waktu dekat akan ada pertunjukan skala Nasional dengan menggunakan batik khas Kabupaten Kediri.
"Nantinya, batik yang terpilih nanti akan menjadi seragam oleh ASN Kabupaten Kediri dan seragam khas sekolah serta beberapa organisasi juga minta punya khas batik Kabupaten Kediri, " ucapnya.
Selanjutnya antara design batik, akan ada proses lagi dengan pembatik. Kita akan butuh proses terlebih dahulu untuk kita patenkan.
Terpisah, Ega Chintia Gayaparamitha (27) asal Desa Semanding Kecamatan Pare menyampaikan, Alhamdulillah saya bahagia bisa melestarikan budaya Indonesia terutama tentang batik, apalagi hasil karya desainnya bisa meraih juara I.
Ega juga menceritakan disain tentang cintanya Sri Tanjung mau dibunuh suaminya gara-gara fitnah dari raja. Sri Tanjung akhirnya mencari pertolongan ke Dewa agar bisa kembali dengan suaminya, dengan menggunakan ikan untuk menyebrangi sungai dengan segala cara dilakukan agar bisa kembali dengan suaminya.
Ega yang juga Alumni Unesa Surabaya menuturkan, kedepan semoga bisa melestarikan lagi budaya Indonesia terutama batiknya. Dengan adanya even ini paling tidak bisa mengenalkan sejarah Kabupaten Kediri.
Hadir dalam kegiatan ini, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, Kepala Dinas Pariwisata Adi Suwigyo, Kepala Dinas Perdagangan Tutik, Kepala Dinas Pendidikan Kab Kediri Sujud Winarko dan Camat serta peserta disain.
Untuk diketahui, Hasil penilaian dewan juri Lomba Desain Batik Khas Kabupaten Kediri. Dianataranya, Juara I, II, III dan Juara Harapan I, II dan Harapan III serta 4 Nominator. (prijo)