KEDIRI - Selain fokus menangani persoalan covid-19, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Permana akrab disapa Mas Dhito melakukan sidak kondisi jalan yang rusak parah sepanjang 1, 7 kilometer di wilayah Desa Watugede Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senen (1/3/2021) sore.
Mas Dhito di hari kerja pertama langsung tancap gas melakukan sidak jalan rusak di wilayah Desa Watugede didampingi Irwan Candra selaku Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri berdialog serius membicarkan kondisi jalan yang rusak parah, masyarakat menyebutnya dengan sebutan 'jeglongan sewu' atau seribu lubang.
Mas Dhito menyayangkan, walaupun hanya tinggal 1, 7 kilometer, tidak ada alasan untuk tidak di perbaiki, percuma jalan yang panjangnya 10 kilometer atau 20 kilometer bahkan 50 kilometer, tapi ada 1, 7 kilometer yang rusak, jadi nggak ada artinya diperbaiki.
Kondisi jalan yang rusak parah menyebabkan banyak masyarakat menjadi korban kecelakaan. Sehingga dirinya mengambil langkah cepat untuk untuk melakukan perbaikan jalan tersebut.
"Saya ingin segera dilakukan proses perbaikan jalan tersebut, kalau bisa bulan April sudah proses pelaksanaan. Dan, paling tidak bulan Juli atau Agustus jalan sudah selesai dikerjakan, sehingga yang namanya jeglongan sewu sudah tidak ada lagi, " pinta Mas Dhito.
Disinggung penyebab kerusakan jalan apa dikarenakan truk pengangkut pasir. Mas Dhito membenarkan bahwa penyebab rusaknya jalan, dikarenakan truk pasir dengan beban yang berat yang melintas membuat jalan retak dan berlubang.
"Apalagi, truk muatan pasir ditambah pada musim hujan akan semakin berat. Dan truk dalam kondisi jalan air menetes di jalan akan semakin mempercepat rusaknya jalan, " tegas Mas Dhito.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kediri Irwan Chandra usai mendampingi Bupati Kediri di hari pertama kerja melakukan sidak jalan yang rusak parah sepanjang 1, 7 kilometer di wilayah Desa Watugede Kecamatan Puncu.
Irwan menuturkan apa yang menjadi keinginan Bupati Kediri Mas Dhito meminta untuk segera direalisasikan proses pengadaan. "Kalau bisa bulan April sudah proses pelaksanaan di lapangan, " tutup Irwan. (prijo)