KEDIRI - Pogram Jum'at Ngopi bersama Mas Bup Dhito memasuki Jum'at ke-3 di Bulan Maret 2021, yang sudah berjalan dengan baik dan lancar. Program Ngopi diartikan Ngobrol Persoalan dan Solusi, masyarakat bisa mengutarakan persoalan dengan berkomunikasi langsung dengan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana didampingi Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa dan Sekda Dede Sujana, Jum'at (19/3/2021) siang.
Hal ini bukan pekerjaan yang mudah bagi seorang Mas Bup Dhito sapaan akrab Bupati Kediri yang mempunyai keinginan dan semangat untuk melayani masyarakat Kabupaten Kediri.
Seperti biasa memasuki Jum'at Ngopi ke-3 dikemas dengan lesehan dibagi tiga sesi, dengan tiap sesi diikuti 25 peserta dengan tanda kartu khusus untuk bisa masuk di ruangan dialog bersama Mas Bup Dhito.
Ada yang menarik salah satu peserta Jum'at Ngopi yang diketahui asli orang Kediri namun lama tinggal di Bogor. Dia diketahui bernama Prof Moladno selaku Kepala Pusat Study Pembangunan Pertanian dan Pedesaan Institut Pertanian Bogor.
Muladno dalam acara Jum'at Ngopi terkait Program Nasional dari Pemerintah Pusat untuk peternak sapi baik pembiakan dan penggemukan yang direncanakan sebanyak 1.000 ekor sapi, tapi sampai dengan saat ini masih dalam verifikasi, mudah-mudahan bisa berhasil mendapat program tersebut.
Usai melakukan kegiatan Ngopi Bareng Mas Bup Dhito kepada wartawan mengatakan, terkait bantuan sapi dari Pemerintah Pusat bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri.
"Program Nasional ini bertujuan untuk membangkitkan para peternak yang selama ini terdampak akibat pandemi, yang sasaran untuk sentra peternak rakyat (SPR) yang sudah mandiri, " jelas Mas Bup Dhito.
Sementara itu, Prof Moladno selaku Wali Utama Solidaritas Alumni Sekolah Peternakan Rakyat Indonesia (Saspri) menyampaikan, bahwa kami merespon program Nasional terkait kegiatan peternakan sapi yang disinergikan antara kebutuhan peternak rakyat, Pemkab Kediri dengan Pemerintah Pusat.
"Program Nasional dari Pusat terkait pembiakan dan penggemukan sapi untuk peternak ini bisa bersinergi dan betul-betul terealisasi sampai saat ini masih menunggu verifikasi dan mudah-mudahan bisa berhasil mendapatkan program dari Pusat, " ucapnya.
Prof Moladno menjelaskan, bahwa program peternak sapi sebanyak 1.000 ekor sapi, dengan rincian 500 ekor untuk penggemukan dan 500 ekor untuk pembiakan. Mudah-mudahan lolos verifikasi untuk wilayah Kabupaten Kediri.
"Pihaknya akan berjuang menyuarakan keinginan peternak berada di Kecamatan-Kecamatan bisa mendapatkan Program Nasional untuk ternak sapi, untuk pembiakan dan penggemukan. Kami berharap mudah-mudahan bisa lolos dan berhasil mendapat program tersebut, "ungkapnya. (prijo)