KEDIRI - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana akrab disapa Mas Bup Dhito melakukan sidak pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 1 Ngadiluwih Kabupaten Kediri, Jawa Timur didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kab Kediri Sujud, Selasa (27/4/2021).
Mas Bup Dhito mengunjungi satu per satu kelas yang sedang melaksanakan proses belajar uji coba tatap muka, selama ini siswa siswi selama satu tahun lebih belajar secara online.
Mas Bup Dhito menambahkan, proses pembelajaran menurutnya sudah cukup baik, seperti aturan kapasitas kelas yang hanya 50 persen, dan menerapkan protokol kesehatan.
Saya sempat bertanya kepada siswa walaupun jawabannya cukup variatif ini ada yang saya tanya selama 1 tahun tidak sekolah kesannya bagaimana dan problemnya kalau sekolah secara online itu rata-rata waktu mengerjakan tugas males-malesan.
"Tadi saya cek waktunya 2 jam, dan setiap satu mata pelajaran diberikan waktu 30 menit jadi 2 jam empat mata pelajaran dalam sehari, " ujarnya.
Mas Bup Dhito berharap proses pembelajaran bisa kembali normal dan pihak sekolah dan siswa patuh protokol kesehatan. "Kami pun juga tidak memaksakan siswa untuk belajar tatap muka dan mengembalikan keputusan kepada orang tua murid yang jelas sekolah telah menerapkan prokes secara ketat, " ucapnya.
Mas Bup Dhito juga menambahkan Pemerintah Kabupaten Kediri pastinya akan menjamin protokol kesehatan jadi tidak perlu ragu untuk mengizinkan anaknya belajar tatap muka di sekolah.
Ada yang paling penting agar orang tua juga harus sering mengingatkan kepada anaknya supaya tetap patuh menerapkan prokes saat di luar rumah. "Saya takut begitu keluar dari sekolah kita tidak bisa kontrol yang bisa mengingatkan orang tua masing-masing saat di rumah, " himbau Mas Bup Dhito.
Terpisah Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Ngadiluwih Imam Basori didampingi Agus Waka Humas mengatakan, bahwa untuk uji coba belajar tatap muka masing-masing kelas kita isi 16 siswa. Dalam satu sesi kita berikan waktu 2 jam belajar tatap muka dengan 4 mata pelajaran, tiap mapel waktunya hanya 30 menit.
"Siswa yang lain kita tempatkan di lokasi sekolah lain, karena sekolah ini tidak bisa menampung siswa untuk uji coba belajar tatap muka, " ucap Imam.
Lanjut Imam bahwa hari ini ada juga siswa uji coba belajar tatap muka ada juga siswa yang lain tetap belajar namun secara daring dilakukan di rumah masing-masing. "Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kerumunan dan meminimalisir pertemuan antar siswa satu dengan siswa lainnya, " tutup Imam. (prijo)