KEDIRI - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana akrab disapa Mas Dhito didampingi Maksin Arisandi selaku Direktur PT SDHI melihat langsung perkembangan pembangunan Bandara Kediri yang sudah mencapai 51 persen pemerataan tanah dan kekurangan lahan 0, 4 persen di area Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (23/4/2021) sore.
Setelah melihat proyek Bandara Kediri progress pembangunan sudah sesuai yang diharapkan dan tidak ada hambatan dalam pelaksanaan pembangunannya, di targetkan pada awal tahun 2023 Bandara Kediri sudah bisa mulai beroperasi.
Bupati Kediri Mas Dhito kepada wartawan mengatakan, setelah melakukan komunikasi dengan pihak PT Gudang Garam selaku pihak yang membangun Bandara Kediri masih ada lahan yang masih kurang sekitar 0, 4 persen dari total keseluruhan Bandara Kediri.
"Saya rasa PT Gudang Garam sudah melakukan komunikasi dengan baik kepada pihak-pihak yang terkena pembebasan dan progressnya sudah cukup baik. Target dari PT Gudang Garam pada awal tahun 2023 sudah mulai bisa digunakan sebagai penerbangan komersial, " ucapnya.
Disinggung terkait kondisi banjir yang disebabkan karena ada pembangunan Bandara Kediri. Ditegaskan Mas Dhito bahwa kondisi banjir bukan disebabkan dari pembangunan bandara, tapi yang menyebabkan banjir karena sumber mata airnya mulai banyak berkurang.
"Banyak sekali di atas lereng Gunung Wilis yang dulunya ada tanaman pohon, tetapi sekarang diganti tanaman brambang itu yang menyebabkan banjir, " tegas Mas Dhito.
Mas Dhito menjelaskan bahwa salah satu solusi untuk mengatasi banjir. Ia sudah melakukan komunikasi dengan PUPR Kabupaten Kediri untuk membangun dua embung besar.
"Jadi fungsi embung pada saat musim kemarau berfungsi untuk mengairi sawah-sawah yang dimiliki oleh warga. Namun, saat hujan turun deras, air bisa ditampung di embung tersebut sehingga air tidak langsug ke rumah-rumah warga, " tutur Mas Dhito.(prijo)